Sejarah Kaca Patri
Kaca berwarna telah dibuat sejak zaman kuno. Baik orang Mesir maupun Romawi membuat benda-benda kaca berwarna kecil.
Kaca patri mendapat pengakuan sebagai bentuk seni Kristen sekitar abad keempat ketika orang Kristen mulai membangun gereja. Penyebaran agama Kristen di seluruh Eropa secara langsung berkaitan dengan perluasan kaca patri di seluruh dunia dan menjadikan kaca patri sebagai bentuk seni dominan milenium baru.
Salah satu contoh tertua dari beberapa keping kaca berwarna yang digunakan dalam sebuah jendela ditemukan di Biara Santo Paulus di Jarrow, Inggris, yang didirikan pada 686 Masehi. Jendela Eropa lengkap tertua dianggap lima tokoh yang relatif canggih di Katedral Ausburg.
Kaca patri juga diproduksi oleh arsitek Arab di Timur Tengah pada abad ke-8. Jabir ibn Hayyan, ahli kimia Persia menggambarkan 46 resep asli untuk memproduksi kaca berwarna dalam Kitab al-Durra al-Maknuna (Kitab Mutiara Tersembunyi).
Selama periode Gotik (abad ke-13 dan 14) sejarah kaca patri diperluas dan jendela-jendela kaca patri menjadi pusat perhatian dalam desain katedral yang rumit dan monumental. Pada pertengahan 1400-an, realisme baru dalam lukisan oleh pengrajin besar Renaissance, termasuk orang-orang seperti Jan Van Eyck, menyebabkan penurunan kaca patri tradisional. Garis-garis berani dan tokoh-tokoh kuat dari gaya Gothic kaca patri akhirnya dihapus dan jendela kaca patri berevolusi menjadi sesuatu yang lebih seperti lukisan di atas kaca daripada elemen arsitektur.
Sampai abad ke-16, kaca patri pada dasarnya adalah bentuk seni Katolik dan sebagian besar bentuk seni berharga dihancurkan pada 1600-an atas perintah Raja Henry VIII setelah putus dengan Gereja.
Selain kerusuhan agama, penurunan kaca patri disebabkan selama periode Baroque ketika penggunaan kaca yang lebih jernih diperlukan dalam arsitektur karena mode condong ke interior yang lebih rinci dan lukisan dinding yang rumit.
Selama akhir abad ketujuh belas para pengrajin kembali ke arsitektur gaya Gotik yang muncul minat baru ditemukan di kaca patri. Bukaan untuk jendela baru benar-benar bergaya Gotik, tetapi seni jendela adalah kombinasi dari yang lama dan yang baru.
Selama pergerakan kebangkitan Gotik banyak gaya pemuatan kaca banyak terpengaruh.
Selama abad ke-19, seniman kaca La Farge dan Tiffany menciptakan kaca opalescent stained glass.
Selama abad ke-20 banyak bentuk seni baru dan imajinatif mulai terbentuk. Matisse, Braquer, Leger dan lainnya dengan desain abstrak dan semi-abstrak mematahkan cetakan figuratif tradisional dari zaman sebelumnya. Jendela-jendelanya berubah dari seni lukis menjadi seni dekoratif. Seniman dari berbagai belahan dunia terus bereksperimen dengan teknik dan desain baru untuk menciptakan karya seni kaca mereka yang mengarah ke zaman keemasan baru dari kaca patri.